Sabtu, 27 Juli 2013

Sebenarnya PERSIB sudah tidak perlu lagi juara ...

Sekedar Curhatt ~

PERSIB sebuah tim sepakbola yang sudah berbadan PT, dan sudah professional.
Sebenarnya Persib sudah tidak perlu lagi juara, sudah tidak perlu lagi meraih gelar, mengapa ??

1. Sejarah - Persib sudah memiliki history sejarah yang amat sangat panjang dari awalnya BIVB yang dibentuk oleh orang Belanda hingga lahir tercetus nama PERSIB pada 14 Maret 1933.
2. Prestasi - Persib dari awal didirikannya di ajang kompetisi perserikatan cukup banyak meraih prestasi gemilang. Terakhir Persib meraih gelar juara pada LI pertama setelah peleburan kompetisi perserikatan dan galatama pada saat itu. Meski sekarang harus diakui prestasi Persib ini menurun.
3. Pendanaan - Persib tidak berprestasi di kompetisi liga pun tetap banyak sponsor yang terus berdatangan karena melihat pasar (supporter) yang dalam sebuah survei menyebutkan hingga 5.2 juta jiwa di seluruh dunia.
4. Supporter - Persib memiliki banyak supporter dimanapun, tidak terkecuali hingga daerah - daerah pelosok. Meski tidak semua dari supporter tersebut yang benar - benar mendukung tim dengan hal positif.
5. Nama Besar - Persib dengan sejarahnya, supporternya, dan prestasi nya dulu yang membuat tim ini amat sangat besar. Sehingga tidak sulit untuk mendapatkan pemain berkualitas sekaliber "Sergio Van Dijk" contohnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit dan ditunjang oleh pendanaan yang tidak pernah kekurangan.
6. Kompetisi Liga Semrawut - Persib bisa dibilang tim yang cukup sering dirugikan oleh kompetisi yang katanya di setting agar Persib tidak usah juara. Contoh yang paling dini seperti diketahui masalah wasit, Persib kerap kali dirugikan oleh keputusan - keputusan wasit kontroversial yang pada saat - saat penting justru dirugikan.

Tetapi saya pun amat sangat ingin menyaksikan sebuah tim yang saya dukung, yang kita dukung ini bisa kembali merengkuh gelar juara. Karena saya pun belum pernah mengalami masa - masa itu.
Untuk itu, meraih gelar juara, saya kira Persib harus bersabar hingga kompetisi liga di negara ini dari mulai ketua PSSI hingga kepada perangkat pertandingan serta pembinaan benar - benar professional. Jika hal tersebut sudah terlaksana, dan Persib pun bisa berkompetisi dengan fair saya kira 5 hal penunjang lainnya sudah amat cukup untuk menyandingkan Persib dengan tim - tim besar eropa layaknya Manchester United dan Barcelona. Tapi juga dibarengi dengan pembinaan usia muda yang mengambil talenta lokal asli Jawa Barat sehingga memiliki nilai jual nantinya.
Setelah itu mungkin beberapa musim kompetisi yang dilalui juga dibarengi dengan prestasi minimal masuk ke zona Asia, Insyaallah PERSIB akan lebih besar lagi dan memiliki catatan manis di persepakbolaan level dunia.

Sabtu, 30 Maret 2013

KITA SATU NAMA "BOBOTOH"

Hari ini sabtu 30 maret 2013 memang menjadi hari yang sangat cerah dimana hari ini tim kebanggan kita akan bertanding, #PERSIBday pun menjadi trending topic di twitter. Namun sayangnya atau entah kebetulan kali ini saya tidak ke teras (stadion) karena situasi kondisi dan berbagai pertimbangan pula., saya pun hanya dapat menyaksikan melalui saluran di layar kaca. Entah mengapa dibenak saya muncul suatu perasaan tidak mengenakan dimana match hari ini akan melawan Gresik United, yang tanggal 1 Desember lalu pun kala menghadapi tim yang sama namun menyesakan tangis, dan luka.

Sesaat sebelum pertandingan dimulai, awan mendung terlihat menyelimuti sekitaran stadion yang mungkin inilah pertanda hal buruk ini akan terjadi. Kick off babak pertama pun dimulai, saya anteng nonton TV dan meninggalkan semua aktifitas dirumah. Pertandingan berlangsung seru, kedua tim saling serang disertai berbagai kesalahan mendasar yang dilakukan kedua tim. Hingga pada menit ke-33 saya pun berjingkrak kegirangan ketika seorang Kenji Adachihara berhasil membobol gawang Gresik United, 1 - 0 menutup babak pertama. Ketika babak kedua dimulai dirumah pun turun hujan cukup lebat disertai dengan sambaran petir yang sempat membuat tayangan di TV jadi runyem. Disinilah awal mula petaka itu terjadi, di pertengahan babak kedua yang tengah berlangsung dari layar kaca nampak tersorot oleh kamera dimana pasukan dari aparat mengerubungi sisi dari tribun utara dan kamera pun beberapa saat menyorot seseorang yang sedang digotong oleh beberapa keamanan. Saat itu saya pun mengingat betapa ngeri-nya kejadian seperti ini terulang kembali, dan saya pun mencoba untuk menghubungi beberapa rekan saya yang saat itu sedang berada di lokasi. Menurut berbagai pandangan kejadian ini terjadi akibat dari profokasi dari salah seorang oknum, lalu ada yang melihat gara-gara pagar jebol, dan masalah yang paling klasik adalah karena beda kelompok supporter. Tidak lama salah seorang kerabat saya yang lain mengirim sms bahwa ia menjadi salah satu korban dengan luka di kakinya, bahkan terjadi kejar-kejaran hingga diluar stadion katanya.
Situs berita-berita persib pun mengklaim bahwa ada 3 orang yang sesak nafas, dan 5 orang oknum profokator telah diamankan.

Dari kejadian yang (kembali) terjadi ini, meskipun memakan pasti ada hikmahnya. Kejadian ini membuat kita harus lebih dewasa menanggapi berbagai hal yang terjadi. Hakikatnya setiap manusia pasti memiliki perbedaan, bahkan anak kembar sekalipun. Oleh karena itu, perbedaan jangan membuat kita menjadi berprasangka negatif terhadap orang lain, toh belum tentu kita lebih baik darinya. Harus diakui semakin kesini semakin banyak firm (kelompok) yang terbentuk, namun tujuan kita sama, dukungan kita sama, KITA BOBOTOH, KITA SAMA MENDUKUNG PERSIB, KABEH DULUR !! Hal ini pun harusnya membuat cambuk untuk kita semua, karena disaat tim yang kita dukung sedang bertanding kita malah saling mempertandingkan ego masing-masing. Sekarang waktunya introspeksi, tanya pada diri sendiri apakah anda layak disebut "BOBOTOH" ?? apa itu tugas dan fungsi bobotoh? apakah kita sudah memberikan hal dukungan positif terhadap dukungan kita ?? apakah dengan ribut, rasis, pelemparan, profokasi sudah layak disebut dewasa ?? apa mungkin kita harus membuang ego kita dengan kelompok supporter masing-masing dan kembali hanya ada satu nama yaitu "BOBOTOH"

Memang saya tidak berada di lokasi saat kejadian, tapi saya pernah merasakan betapa naasnya ketika perpecahan itu terjadi disaat kita tidak mengerti apa yang terjadi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tragis memang, tapi yang terjadi biarlah terjadi. Semoga korban-korban lekas sembuh dan tidak ada lagi berita yang tidak mengenakan, dan semoga kedepannya tidak ada lagi hal-hal yang bisa membuat perpecahan sesama bobotoh.

#RESPECT

Sabtu, 16 Maret 2013

Bobotoh 20 Rebu

Suatu cerita dari salahsatu rekan saya ...
Semalam sayah dikunjungi oleh seorang tamu, pacar dari temannya istri. Orangnya baik, ramah dan humoris. Dari wajah sih teu katingali mun manehna Bobotoh Persib, tapi hate hayang nanya manehna tehh bobotoh nu sok ka stadion atawa bobotoh layar kaca. Soalna manehna make jaket biru tulisan na "PERSIB". Singkat cerita manehna nanya ka sayah, "Suka persib a..??" Sayah jawab, "Sayah bobotoh." ( Manehna nanya kitu sabab di imah aya syal Persib di simpen di ruang tamu di paku na tembok ) "Oohh, besok maen nya a persib jeung Arema.?? Maen d mana jam baraha..??" Ceuk manehna. Saya teu langsung jawab tapi nanyakeun heula, "Ai didinya bobotoh...??" Manehna ngajawab, "Enya a, sayah bobotoh asli." ( Simpulkeun nu kitu dsebut bobotoh..?? Teu apal jadwal persib). Ceuk manehna deui, "Kamari ge basa lawan persija sayah ka jalak jeung barudak lalajo tukangen gawang, ai aa ka jalak teu basa kamari..?". "Teu ka jalak, da teu boga tiket", ceuk sayah tehh. "Da sayah ge teu boga tiket tapi saya mayar ka polisi 20rebu". "20rb tehh saurang..??". "4tan a". "Unggal lalajo persib mayar ka polisi..??". "Teu sih a, mun di siliwangi mah tara lalajo ka lapang, tapi mun di jalak mah osok moncor mayar ka polisi". "Pernah can meuli tiket pas lalajo persib..??". "Teu acan a, Da ka jalak na oge jarang mun barudak na seueur mah sayah ge osok, tapi mun ngahaja sorangan atawa 2an mah hoream a". "Resep teu moncor tehh..??". "Nya resep a, komo basa itu mah saya mayah 10rb bisa d VIP" ( bari ngabusungkeun dada manehna. ) "Bangga teu..??". Manehna kadon hulang huleng ditanya kitu ku sayah,
-ilustrasi-

Kesimpulan tinu rekuntruksi kajadian diluhur, nu kitu nu disebut bobotoh..?? Eta cerminan jiwa bobotoh model ayeuna, teu sadar bahwa eta tehh ngarugikeun ka Persib na sorangan jeung ngarugikeun bobotoh na oge. Ayeuna mun disebut bolon da geus jebrog, ayeuna deuk disebut da nyaah kameumeut ka persib da lain kitu carana, da eta bentuk kecintaan persib da eta mah kadon ngarugikeun.

Apapun alasannya jika mengatasnamakan bobotoh maka harus tanya hati nurani, apa itu tugas dan fungsi bobotoh,. Jika moncor menjadi solusi anda tidak berhak memiliki gelar bobotoh,..

Akhir cerita akhirna manehna sadar.

Senin, 11 Maret 2013

Dinamika Persib, Bobotoh dan Sepakbola

Dalam tulisan pertama saya ini dan merupakan hasil renungan saya malam ini, saya akan bercerita tentang suatu dinamika sepakbola, tim sepakbola yang saya cintai dan juga para supporternya. Kata "Persib" dan "Bobotoh, mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penggila bola di tanah air bahkan di se-antero dunia.

Persib adalah suatu tim sepakbola yang kini telah professional dan telah lepas dari kucuran dana pemerintah. Klub asal "Kota Kembang" ini kini telah berbadan hukum dan yang sebenarnya bisa dimiliki oleh siapa saja bagi yang ber-uang banyak, dan dalam arti sebenarnya adalah persib itu sudah bukan milik bobotohnya lagi, melainkan milik badan hukum tersebut. Dan disitulah saya kira awal mula dari semrawutnya dimana sepakbola yang harusnya menjadi hiburan masyarakat, namun kini sudah sangat berubah karena adanya hak-hak politisasi dan dimana uang lah yang berbicara. Sudah sangat jelas bahwa ditubuh persib pun hadir para diktator yang mungkin di otak mereka hanya uang. #PERSIBTanpaU... sudah banyak berkeliaran dari para pengguna twitter, kami menilai sosok tersebut yang terlalu arogan seakan-akan tim persib itu adalah miliknya. Sosok yang terlalu memanjakan para pemain dengan bonus-bonusnya, serta seorang manajer yang hanya mau instant. JUARA ITU PROSES BUNG ! Hal seperti ini pun berdampak pada minimnya prestasi yang diraih oleh tim sebesar "PERSIB". Hampir 20 tahun kita puasa gelar, mungkin hanya satu piala itu pun diraih dari turnamen pra musim yang pertandingannya dilaksanakan di Bandung.

Melihat tim yang kita dukung menderita kekalahan, memang hendaknya sebagai seorang bobotoh kita harus terus mendukung dan memotivasi tim supaya bisa kembali ke trek nya. Tapi bagaimana jika disini "Uang" yang berbicara ? berkaca pada pertandingan terakhir melawan tim asal Kota Palembang, saya bahkan banyak orang menilai bahwa pemain tidak bersemangatlah, kurang apalah, kurang itulah, dan sebenarnya hal ini sudah yang ke-sekian kalinya dimana kami sebagai pendukung yang rela mengorbankan suatu apapun demi tim yang kami dukung namun dibalas dengan para pemain yang nampak lesu, tidak punya tujuan, tidak punya semangat untuk memenangkan suatu pertandingan. Lalu yang jadi masalah disini apa ? yang jadi masalah disini adalah bagaimana cara mendukung, menyemangati, memotivasi para pemain di lapangan. Setelah kekalahan di pertandingan tersebut muncul statement entah dari mana dan siapa "jika kalian tidak bisa mendukung persib saat kalah maka jangan ikut berpesta saat persib menang", dari statement ini saya menilai bahwa ada arogansi yang disampaikan. Padahal sebenarnya "nu ngarana bobotoh mah, rek eleh rek meunang ge tetep persib" jika persib menang kami pun merasa senang dan jika persib kalah sudah jelas kami pun merasa sedih. Toh kita mendukung pake hati kok, kita tidak mendukung bukan semata-mata karena uang seperti kelompok supporter lain. Dan yang harus diperhatikan adalah sikap para pemain mendengar statement seperti itu, saya kira dengan pemain yang notabene orang asing (luar daerah) dengan maksud tujuan mereka pun mencari tumpukan uang mereka akan dengan santai menyikapi setiap pertandingan yang akan dihadapi, toh mereka tetap mendapat dukungan mau kalah mau menang yang penting bermain. Profesionalisme pun patut dipertanyakan, mengapa hanya jika bermain di kandang saja bisa meraih kemenangan ? tapi ketika bermain tandang semuanya melempem ? padahal uang yang mereka terima itu harusnya sebanding dengan prestasi yang seharusnya diraih.

Jika kita flashback ke masa kejayaan tim ini, persib itu memiliki segudang piala, berhasil menjuarai berbagai kompetisi bahkan prestasi paling tinggi sampai saat ini mampu lolos ke babak perempatfinal Liga Champions Asia. Bahkan organisasi tertinggi di negara ini pun selalu menunjuk persib apabila ada tim-tim besar eropa yang hendak singgah ke-Indonesia. Yang harus digarisbawahi adalah pada saat itu para pemain rela tidak dibayar yang penting mengharumkan nama persib, dimana HATI YANG BERBICARA, BUKAN UANG. Statement nya pun pada saat itu adalah "PERSIB BESAR KARENA CACIAN, PUJIAN ADALAH RACUN", lantas apa maknanya ? Cacian, hinaan, atau makian adalah suatu hal yang biasa diterima oleh para pemain persib saat itu. Teringat suatu cerita dari rekan saya, dan saya pun pernah mengalami bahwa "da baheula mah mun persib maen butut teh disurakan, abah thohir wae nu pernah mawa juara di goblog-goblog" tapi mereka (pelatih dan pemain) membuktikannya dengan cercaan dan hujatan yang disematkan kepada mereka itu membuat mereka lebih bermotivasi bahkan lebih edan maenna. Hal yang paling merinding menurut saya pada waktu itu adalah ketika persib kalah, kota bandung itu sepi "siga gaang katincak" . Chant  atau nyanyian seperti "PERSIB BUTUT" pun itu sudah sangat biasa untuk lecutan semangat. Kesaksian para pemain dan pelatih pun mereka merasa takut dengan hal-hal seperti itu, tapi satu-satu nya cara melawan ketakutan itu ya dengan menunjukan dan membuktikannya. Bahkan yang membuat statement tersebut adalah Adjat Sudrajat, yakni pemain persib pada masa itu.

"Bobotoh" yang dalam bahasa sunda berarti pemberi dukungan kepada yang sedang bertanding, dan kata tersebut diambil sebagai sebutan bagi para pendukung persib. Dalam konteksnya saja kan "pemberi dukungan kepada yang sedang bertanding", sedangkan sebuah pertandingan itu berjalan selama 90 menit. So, jika kita memiliki rival (pendukung tim lain), rivalitas itu cukup dalam 2 X 45 menit saja. Itupun yang harus diadu adalah kreativitas bagaimana kita mendukung tim yang kita dukung sehingga tim yang kita dukung dapat memberikan hasil yang terbaik.

Penyesalan adalah ketika pada pertandingan melawan SFC kemarin bertepatan dengan hari kelahiran dari alm.Rangga Cipta Nugraha, yang mungkin beliau jika masih ada pun akan menyaksikan pertandingan tersebut namun naas, tragedi 27 Mei itu mungkin memang sudah kehendak Allah. Oleh karena itu, mari kita renungkan apa, mengapa, dan bagaimana fungsi dari pendukung itu ? Sehingga tidak akan lagi korban kekerasan dalam dunia sepakbola. Sepakbola itu hanyalah hiburan masyarakat, toh namanya juga hiburan jangan sampai deh ada yang harus hilang nyawa (lagi).

Dengan demikian kesimpulan dan pesan saya adalah, jalankan bagaimana fungsi dari makna bobotoh itu sendiri, hentikan kekerasan dalam sepakbola toh rivalitas cukup dengan adu kreativitas. Saya pun mengajak untuk kembali dimana sepakbola bermain dengan hati, kita harus menegaskan statement "PERSIB BESAR KARENA CACIAN, PUJIAN ADALAH RACUN" karena sebenarnya pujian itu akan membuat pemain menjadi besar kepala dan dengan cacian semoga bisa memotivasi para pemain layaknya pada masa adjat dulu dan semoga para pemain pun menjadi lebih berfikir. Satu lagi, kami minta UMUH TURUN!!

Selasa, 05 Februari 2013

STOP FOOTBALL VIOLENCE !!

Ini bukan tentang siapa yang salah dan siapa yang benar!
Ini bukan tentang siapa yang terhebat dan siapa yang terlemah!
Ini bukan tentang ego masing-masing wilayah!
Ini bukan tentang oren ataupun biru!
Ini tentang Sepakbola!
Ini tentang Indonesia!
Ini tentang perdamaian!

JakOnline – Yang gue tau, dalam sepakbola kapasitas supporter cuma mencitai dan memberi dukungan penuh kepada team yang dibanggakannya. Bukan tentang membenci kelompok yang mendukung team lawan. Supporter sejati jelas kecintaannya terhadap team jauh lebih besar dari kebencian terhadap supporter lawan.Tapi yang terjadi disini sedikit sulit diterima akal sehat, mereka menganggap dirinya supporter sejati bila sudah Menghujat, Menghina, Memaki, bahkan Menyerang kelompok supporter team lawan! Padahal belum tentu mereka setia berada di tribun penonton saat team yang mereka bela sedang bertanding! Miris..
Bila disebutkan satu-persatu, sudah berapa banyak jiwa yang telah dikorbankan atas nama “Loyalitas” salah kaprah ini..!!
Bila harus diteruskan, akan ada berapa jiwa lagi yang harus dikorbankan untuk mendapat predikat “Supporter Sejati” yang salah kaprah ini..!!
Perdamaian seluruh supporter Indonesia adalah langkah yang sangat jauh. Tapi kita tidak akan sampai di ujung jalan bila tidak memulainya dengan sebuah langkah kecil.
Kalian bisa terus berteriak Anti Persija di Bandung, atau berteriak Anti Persib di Jakarta. Tapi satu hal yang harus kalian sadar, di Bandung juga ada teman kalian yang mencintai Persija. Juga sebaliknya, di Jakarta banyak sahabat kalian yang sangat menggilai Persib.
Bayangkan perasaan sahabat-sahabat kalian yang harus mengadu nasibnya di kota yang menjadi rumah team yang kalian benci. Mereka ingin hidup tenang, mereka setiap hari selalu memimpikan bisa pergi ke kampus / kantor dengan memakai Jersey team kesayangan tanpa takut adanya intimidasi dari pihak supporter lawan.
Gue udah bosen setiap nonton Persija di GBK pasti ada aja cerita The Jak yang dihadang dan harus bentrok sama “oknum” supporter lain di perjalanan ke GBK.  Gue aja yang denger bosen! Apalagi mereka yang harus ngalamin langsung!!!??
Seperti gue jelasin di awal, tulisan ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Bukan mencari siapa yang membenci siapa. Gue cuma pengen mengetuk hati nurani kalian, bukan hanya antara The Jakmania & Viking. Tapi untuk semua yang lebih mencintai kebencian di dalam Sepakbola. Khususnya di Indonesia.
Mimpi gue, suatu saat gue pengen bisa dengan tenang pake Jersey berlogo monas (Persija) di Bandung. Gue pengen dengan tenang teriak ngedukung Persija di Stadion Siliwangi.
Dan gue yakin, gue cuma satu diantara ribuan orang yang punya mimpi serupa. (@rawkvicky/JO)
Untuk Cinta, untuk Indonesia..
Demi Persija.. Please..
STOP FOOTBALL VIOLENCE !!

sumber : http://jakonline.asia/2013/01/29/stop-football-violence/

Senin, 21 Januari 2013

Sebuah temuan yg mengejutkan

Tepat hari senin kemarin sayah berbincang2 dengan salah seorang guru besar ilmu hukum salah satu perguruan tinggi d bandung, awalnya beliau hanya bertanya tentang mahasiswa nya yg tiba2 menghilang tidak ada kabar karna mahasiswa tersebut memang sangat bermasalah dengan co promotor nya, singkat cerita beliau melihat sebuah mug persib milik sayah yg bertulis "kami pernah juara dan akan juara lagi" lengkap dengan 11 pemain di mug tersebut.
Beliau bertanya "anda bobotoh persib..?" Saya menjawab dengan tegas, tanpa ragu dengan lantang "sumuhun bapa, abdi bobotoh". Sempat hening beberapa saat, saya melihat beliau seolah beliau menerawang pada masa lalu, tiba2 ada bait2 kata dari beliau yg sudah tidak asing di telinga sayah, " adjat, bapa masih keneh resep ka adjat sudrajat, najan tos sepuh, tapi menurut bapa adjat pemain paling berpengaruh, ngelehkeun timisela, moal aya gagantina najan ronaldo sekalipun" sayah diam tak banyak bicara, kemudian beliau kembali bertanya, "anda sudah lama jadi bobotoh..?". Saya jawab, ti kelas 4 SD tos janten bobotoh pa. Beliau kembali menerawang, dan tanpa banyak merenung seperti ketika merenungi persib kali ini sang profesor langsung menggerutu, "bobotoh ayeuna mah teu nyarakola, bener2 keterlaluan, ngerakeun bandung, ayeuna bobotoh nu asli bobotoh ngan 70 % sesana ngan raramean hungkul, ngaririweuh, banyak fans club persib tapi teu bisa nga menej na, kebanyakan anak2 muda tanggung,.. Karunya ka warga bandung, seolah2 bobotoh jadi musuh warga bandung, meskipun teu sadayana,.. Kapungkur apa nuju jadi bobotoh cukup ku keprok di lapang, masihan sumanget ka persib, mun persib goreng maen goreng teu kagok bobotoh nyarios butut ka persib. Mun persib meunang bobotoh baheula mah seuseueurna ngibarkeun sapu tangan sareng koran, aya oge nu nyandak bendera persib tapi teu di tihangan, di sajajalan tehh nyaranyi hidup persib hungkul, teu siga model ayeuna, seeurna nyanyi nu macem2, jaba riweuh di jalan tehh, nakolan mobil, ngamacetkeun ahh tos rupa2 weh kalakuanna.
Mun persib eleh baheula mah ngan ukur jempe di stadion, diluar stadion najan morang maring tara dugi ka ngarusak kota mah,mun persib eleh 7 poe bandung ceudeum, tiis siga kota mati,. Pesen bapa ka nu ngarora, jaga persib, jaga bandung, jaga bobotoh, terapkeun jiwa besar, ulah ngan hayang ngadukung keur meunnag na hungkul, ulah ngan hayang amis na, ai paitna kadon di tajong,.

Di akhir percakapan tersebut hati2 ka bobotoh ayeuna kan keur usum kampanye pilgub, ulah daek di politisasi model baheula, ulah daek di iming2 tiket gratis model di jakarta, nama pejabat jadi stadion, ulah cicing bobotoh. Bobotoh kudu biisa nempatkeun posisi, kudu apal tupoksi, kudu di niatan mun bade ngabobotohan..

Saya terkejut dan ngahuleung, ternyata dulu bobotoh dan persib sudah di politisasi...

Itulah sepenggal percakapan sayah dengan seorang guru besar yg sudah sangat tersohor di lingkungan kampus.

Hatur nuhun Prof.Dr.H. E.Saefullah, SH.,LL.M atas pencerahan na.
Sumber :
https://www.facebook.com/groups/479432688752963/permalink/561747650521466/

Sabtu, 19 Januari 2013

"Persib besar karna cacian, pujian adalah racun", adjat sudrajat



Sekedar cerita, ketika itu klo tidak salah antara dekade 2001-2005 ketika itu mayoritas pemain persib masih dihuni oleh pemain lokal bandung, seperti, dadang hidayat, aceng juanda, yaris riyadi, asep dayat, sujana, yayan sundana bahkan pada dekade itu. Pun masih d latih pelatih lokal seperti denny syamsudin, nandar iskandar bahkan sang legenda Indra tohir,.. Pada saat itu prestasi persib bisa d bilang keur goyang, alus henteu butut heunteu.. Tapi bobotoh tetep loba pada masa itu, ketika persib bermain jelek di depan bobotoh, pada saat itu tanpa ragu bobotoh mengatakan "Persib butut, persib butut, persib butut" bahkan kadang pelatih pun menjadi sasaran dengan khasnya bobotoh menambahkan kata "Goblog" di belakang nama pelatih persib saat itu, mungkin saat itu pemain yg cool dan paling di cemooh oleh bobotoh adalah pemain dengan nomer punggung 27, dia adalah aceng juanda, seorang anak emas dari pa tohir saat itu,.. Aceng juanda teu salilana maen alus, aceng ge teu salilana maen goreng, tapi bobotoh hayangna kabeh pemain maen sempurna, cantik, terus meunang.
Saat itu jika aceng jadi pemain cadangan para bobotoh meminta aceng supaya cepat pemanasan, suara se stadion bergemuruh dengan teriakan "aceng maen, aceng maen, aceng maen" tak lama kemudian aceng pun maen, berselang 5 menit, entah apa penilaian bobotoh terhadap aceng, yg akhirnya bobotoh pun kembali berchants "aceng butut, aceng butut", kemudian sepersekinan detik chants itu berubah jadi " aceng ganti, aceng ganti," kala itu indra tohir tak mau mengganti aceng, dan kembali chants berubah jadi " tohir goblog,tohir golog".

Bobotoh sayang kepada persib, mereka nyaah ka persib, itu lah cara termujarab menurut mereka karna itu lah gaya bobotoh saat itu, dan hasilnya meskipun persib selalu terseok2 di kompetisi tapi jika maen di kandang persib selalu bermain sakti dengan dukungan seperti itu, jika hasilnya positif, maka pemain yg paling di puji adalah aceng juanda, dengan chants " hidup aceng, hidup aceng"

Tapi sekarang, jika persib bermain buruk adakah chants seperti itu lagi d stadion,..?? Kini para pemain seolah dimanjakan oleh semua fasilitas, materi dan sanjungan,.. Dan adakah pemain sehebat aceng secara mental saat ini..?? Menurut sayah aceng juanda adalah pemain yg hebat secara mental, aceng selalu bermain jeung kawanina, komo mun maen tandang mah, terlebih jika bermain dengan PSMS medan.. Aceng adalah salah satu pemain legend menurut sayah,... 









Aceng juanda27.
Persib besar karna cacian pujian adalah racun.
                                                                                                      

Senin, 14 Januari 2013

Tugas Internet


Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

Perbedaan Blog dan Website
Blog adalah asal kata dari Weblog yang merupakan bagian dari kelompok website juga. Blog berisi konten halaman yang selalu terupdate (dinamis). Blog biasanya digunakan untuk keperluan pribadi misalnya menulis jurnal, pengalaman pribadi, pengetahuan dan sebagainya. Blog sangat disukai oleh search engine seperti google, karena isi blog yang selalu fresh/update sehingga membuat blog akan rajin di indeks oleh mesin pencari.

Sedangkan website adalah halaman web yang sifatnya statis dengan konten yang full. Website biasanya digunakan untuk keperluan perusahaan, ada juga yg menggunakan untuk halaman fans. Dengan kemajuan web saat ini, website tidak lagi bersifat statis karena kebanyakan sudah menggunakan fitur2 layaknya blog.

Website Statis
 
Informasi yang berada di halaman web nya diubah secara berkala dalam kurun waktu tertentu. Dan untuk melakukan perubahan konten tersebut selain diperlukan keahlian dasar mendesain web, juga biasanya menggunakan software teks editor seperti Notepad, Frontpage atau Dreamweaver. Singkatnya, pengunjung website model ini tidak dapat menentukan informasi apa yang ingin dilhatnya, dan tetap pada informasi apa yang ditawarkan.
                                                                                                      
                                                                 Contoh Web Statis
Website Dinamis
   
Penjelasan nya bisa panjang dan mungkin malah membingungkan nantinya. Untuk mudahnya, contoh website yang menggunakan model ini seperti website forum, blog, e-commerce, berita, search engine, dan masih banyak lagi.Jadi yang jelas bisa dikatakan bahwa blog adalah website juga, cuma fungsi nya mungkin yang berbeda dengan website-website lain nya. Untuk membuat blog bisa menggunakan penyedia jasa blog yang popular seperti Blogger atau WordPress.Blog merupakan singkatan dari “web log” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dikelola oleh pribadi dan dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut

                                                               Contoh Web Dinamis